PENGARUH METODE MASERASI DAN SOXHLETASI TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA ANTIOKSIDAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) MENGGUNAKAN LC-MS
Abstract
Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki manfaat sebagai antioksidan alami. Pada daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti saponin, flavonoid, triterpenoid, tanin, dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingan senyawa pada daun kemangi yang berpotensi sebagai antioksidan berdasarkan variansi metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan soxhletasi. Analisis senyawa yang ada pada ekstrak daun kemangi menggunakan Liquid Chromatograph Mass Spectrometry (LC-MS). Pada uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH sebagai radikal bebas, dan diukur berdasarkan absorbansi DPPH pada panjang gelombang 515 nm setelah penambahan ekstrak dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Hasil analisis senyawa menggunakan LC-MS menunjukan pada ekstrak daun kemangi menggunakan metode ekstraksi maserasi terdapat 88 senyawa dengan total komposisi 85,08952%, sedangkan pada metode ekstraksi terdapat 102 senyawa dengan total senyawa 89,29597%. Hasil aktivitas antioksidan ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antioksidan kategori kuat, baik menggunakan metode ekstraksi maserasi maupun soxhletasi. Metode ekstraksi soxhletasi memiliki nilai IC50 sebesar 70,909 ppm lebih baik daripada menggunakan metode ekstraksi maserasi yang memiliki nilai 78,794 ppm.
Kata kunci: Daun kemangi; Antioksidan; Maserasi; Soxhletasi; Liquid Chromatograph Mass Spectrometry; DPPH
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.