persepsi suku madura dalam keberlanjutan pendidikan anak di tengah masyarakat transisi desa konang bangkalan

Abstract

Masyarakat Madura khususnya Desa Konang yang sudah mulai bertransisi ke masyarakat modern dengan sistem kerja industri dan juga sistem sosial terstruktur menujukkan masyarakat yang berkebutuhan tinggi pada pendidikan (manusia berpendidikan). Sementara saat sekarang ini masih berhadapan dengan pendidikan rendah pada remaja. Di masyarakat remaja adalah pewaris kebudayaan dan juga memiliki peran dan fungsi yang harus dijalankan sebagai bagian dari masyarakatPenelitian tentang Persepsi Suku Madura Dalam Keberlanjutan Pendidikan Anak Di Tengah Masyarakat Transisi Desa Konang, akan menggunakan Metode penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting).Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Pulau Madura tidaklah mudah. Para guru harus mendapatkan pelatihan mengenai pembelajaran yang inovatif. Guru lebih memilih pengembangan pada profesionalisme selain mengajar dalam kelas dengan melakukan penelitian tindakan kelas, penulisan artikel maupun karya ilmiahGaya Hidup Tidak Sehat (Pergaulan Bebas) Remaja berpedidikan rendah di Desa Konang memilki gaya hidup yang tidak sehat, para remaja lebih banyak yang menggunakan waktunya untuk nongkrong, maen game dengan teman- temannya dan jalan-jalan hanya untuk mencari hiburan seperti pergi ke taman kota. SDM Desa Konang Rendah Rendahnya SDM di masyarakat Konang semakin rendah dengan tingginya angka remaja berpendidikan rendah, kualitas SDM yang rendah bisa dilihat dari kekurangan tenaga- tenaga ahli, seperti guru, dan perangkat desa.