Menganalisis produksi kedelai untuk meningkatkan UKM di daerah tingkat kabupaten/kota di provinsi Sumatera Selatan tahun 2017
Keywords:
Kedelai, Tempe, Pendapatan, Titik Impas, Nilai TambahAbstract
Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai menjadi salah satu satu panganan penting setelah beras dan jagung. Komoditas ini mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional. Salah satu industri pengolahan kedelai yang cukup potensial adalah industri tempe. Umumnya tempe digunakan sebagai lauk pauk dan sebagai makanam tambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan produsen tempe, break event point (BEP) yang dicapai produsen tempe dan nilai tambah yang diperoleh pengolahaan kedelai menjadi tempe di kelurahan Talang Jawa Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu menunjukkan pendapatan sebesar 1.990.543,2 per bulan. Perhitungan titik impas pembuatan tempe menunjukkan akan mencapai titik impas pada penerimaan total sebesar Rp. 10.187.490, dengan biaya tetap total (BTT) yaitu sebesar Rp. 2.015.490, sedangkan biaya variable total (BVT) yaitu sebesar Rp. 4.494.534 dengan harga rata-rata yaitu sebesar Rp. 1.500,00 per potong dan jumlah produksi total yang dicapai adalah Rp. 6.791,66 potong. Nilai tambah yang diperoleh dari usaha pe6ngelolaan kedelai menjadi tempe yaitu sebesar Rp. 88.416.955 per kilogram, dengan nilai input sebesar Rp. 38.926,675 per kilogram dan nilai output sebesar Rp. 127.343,63 per kilogram.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.