Profil Tingkat Kemampuan Metakognitif Siswa Berdasarkan Teori Swartz Dan Perkinz Dalam Memecahkan Masalah Matematika Dibedakan Dari Gaya Kognitif
Keywords:
Tingkat kemampuan metakognitif, Masalah matematika, Gaya kognitif, Field independent, Field dependentAbstract
Tingkat kemampuan metakognitif siswa berdasarkan teori Swartz dan Perkinz merupakan tingkat kemampuan siswa terkait kesadarannya tentang proses dan hasil berpikirnya sendiri yang meliputi tacit use, aware use, strategic use, reflective use. Perbedaan gaya kognitif dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan metakognitif siswa berdasarkan teori Swartz dan Perkinz yang bergaya kognitif field independent (FI) dan field dependent (FD) dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua siswa bergaya kognitif FI dan dua siswa bergaya kognitif FD dari kelas VIII-C SMP Negeri 1 Beji Pasuruan berdasarkan hasil tes GEFT (Group Embedded Figures Test). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Data tugas pemecahan masalah dan wawancara tersebut selanjutnya dipaparkan dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif FI berada pada tingkat kemampuan metakognitif strategic use, sedangkan siswa yang memiliki gaya kognitif FD berada pada tingkat kemampuan metakognitif strategic use dan aware use.
Downloads
References
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hamzah, B. U. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, hal 185.
Karimah, N. (2017). Profil literasi statistic siswa SMA ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Surabaya: UINSA, hal. 21.
Mahromah, Agustina, L dan Trineke, M. J. (2013). Identifikasi Tingkat Metakognisis Siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan perbedaan skor matematika. Jurnal Matematika UNESA, Vol. 2.
Mulyadi, S dkk. (2018). Psikologi Pendidikan. Depok: Rajawali Pers, hal. 212.
Munandar, H. (2016). Hubungan Kesadaran Metakognitif dan Gaya Kognitif dengan Kemampuan Metakognitif Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri Se-Kota Parepare”, Prosiding Seminar Nasional, Vol. 2, No.1, 2016, hal. 129.
Rahmi Puspita Arum, R. P. (2017). Deskripsi Kemampuan Metakognisi Siswa SMA Negeri 1 Sokaraja dalam Menyelesaikan Sola Cerita Matematika Ditinjau dari Kemadirian Belajar Siswa”, Journal of Mathematic Education, Vol. 3, No. 1, hal. 23.
Suhandono, Y. (2017). Proses Metakognitif dalam Pengajuan Masalah Geometri Berdasarkan Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent. Jurnal Review Pembelajaran Matematika, hal. 41.
Swartz, R and Chang, A. (1998). Instructional Strategies for the Thinking Classroom. Resource Packet.
Ula, H dan Faizul, M. (2018). Analisis proses menyelesaikan masalah aljabar menggunakan onto semiotic approach (OSA) siswa dibedakan berdasarkan gaya kognitif. Surabaya: UINSA, hal 3.
Wardawaty, dkk. (2018). Analisis Keterampilan Metakognitif dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif, hal. 2.
Zainal, A. (2015). Intuisi dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, hal. 69.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.