SOSIALISASI TOXIC RELATIONSHIP DALAM REGULASI EMOSI PADA KALANGAN REMAJA

Authors

  • Ayong Lianawati Bimbingan dan Konseling, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Cindy Asli Pravesti Bimbingan dan Konseling, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Maghfirotul Lathifah Bimbingan dan Konseling, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Sutijono Bimbingan dan Konseling, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Abstract

Toxic relationship membuat individu merasa tidak nyaman dan dirugikan. Adapun bentuk-bentuk toxic relationship ialah yang pertama kekerasan fisik, seperti memukul dengan tangan atau dengan benda. Untuk itu tujuan pengabdian pada masyarakat ini ialah pemahaman dan pemantapan perilaku remaja melalui regulasi emosi dalam menghindarkan toxic relationship. Regulasi emosi dapat mengatur kondisi individu agar tetap tenang saat menghadapi situasi yang tidak stabil. Sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini ialah 151 remaja. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada mei 2024. Metode pengabdian pada masyarakat dengan menggunakan strategi participatory action research. Strategi participatory action research menggunakan lima langkah yakni; 1) inform (penyuluhan), 2) consult (diskusi), 3) involve (melibatkan), 4) collaborate (kerjasama), 5) empower (memberdayakan). Adapun hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ialah remaja yang menghindarkan toxic relationship dalam dirinya dapat dikatakan memiliki kemampuan regulasi emosi yang tepat.

 

Kata kunci: toxic relationship; regulasi emosi; remaja

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-10

How to Cite

Ayong Lianawati, Cindy Asli Pravesti, Maghfirotul Lathifah, & Sutijono. (2024). SOSIALISASI TOXIC RELATIONSHIP DALAM REGULASI EMOSI PADA KALANGAN REMAJA. Seminar Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian, 6, 120–126. Retrieved from https://snhrp.unipasby.ac.id/prosiding/index.php/snhrp/article/view/1152

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>